Hukum  

Edi Setyawan Sangkal Keterangan Nur Habib Berupa, Jawaban Lugas Cepat Dan Banyak Tidak Benar

David Ellis Sinaga Dan Dody Teguh Perkasa Terlibat Sebatas Komunikasi Suplai

Wasilah Indi

Jagad Warta – Surabaya, Sidang perkara dugaan penggelapan poket atau sisa BBM yang tidak dilaporkan pada agenda mendengar keterangan Nur Habib sebagai saksi semakin menyudutkan, Edi Setyawan (terdakwa) langsung disangkal berupa, jawaban Nur Habib lugas,cepat dan banyak yang tidak benar.

Keterangan Nur Habib sebagai saksi tersebut, pada perkara yang melibatkan, Edi Setyawan dan Eko Islindayanto (dalam satu berkas )

Serta pada perkara, yang melibatkan, David Ellis Sinaga, Dody Teguh Perkasa, Dwi Handoko Lelono, M.Halik dan Supriyadi (dalam satu berkas).

Perihal sangkalan Edi Setyawan atas keterangan Nur Habib secara tidak langsung, masing masing 17 terdakwa dalam perkara ini, yang terpisah dalam 4 berkas para 17 terdakwa dalam keterangan menyiratkan, terseret lingkaran hitam lantaran, keadaan atau situasi pekerjaan dilapangan sudah menjadi budaya yang tak bisa dibendung oleh, personal sebagai karyawan.

Imbas terseret arus lingkaran hitam tersebut, justru masing masing karyawan makin menikmati hasil kejahatannya, dengan berfoya-foya ke sarana Spa juga karaoke bahkan hasil kejahatan tersebut, sebagian terdakwa di alihkan menjadi aset seperti, membeli mobil senilai 400 Juta, membeli tanah, membeli rumah hingga di salurkan dalam giat sosial yakni, membantu pembangunan masjid, Mushola maupun pondok pesantren.

Dipersidangan tersebut, yang bergulir pada Senin (13/2/2023), Nur Habib dalam keterangan mengatakan, dirinya yang bekerja di PT.Meratus Line sebagai bunker officer bertugas di lapangan

Terkait Purchasing Oreder (PO) yang dibuat adalah tanggung jawab bunker officer yakni, Erwinsyah (terdakwa) yang memiliki database dasar semua rekapitulasi kebutuhan suplai.
” Yang menentukan besaran suplai wewenangnya, Erwinsyah ,” ucapnya.

Sisa BBM atau poket yang ketahui, KKM dan Masinis dalam SOP harusnya, dilaporkan secara periodik oleh KKM dan Masinis.

Setahu saksi, mengenai poket kapal saya tidak tahu akan dijual atau dibuang ke laut.
Semua ini dilaporkan, Edi Setyawan karena sebagai driver dari metting Basuki sampaikan, semua bisa saling support dan miliki tanggung jawab penuh.
” Perintah Basuki itu lisan ,” ungkapnya.

Lebih lanjut, proses sonding juga di take over oleh, Edi Setyawan karena pernah lakukan sonding juga.

Membahas sonding, setahu saya semua dilaksanakan 2 kali. Untuk sonding tertuang BSR baik sebelum dan sesudah bunker.

Kolom revisi sebagai pembanding selisih sonding secara riil dibandingkan dengan report terdekat.
” Dari situ selisih masih batas toleransi. KKM atau masinis 2 pasti tahu batas toleransi dan setelah sonding laporkan KKM ,” ujarnya.

Terkait keberadaa poket, Nur Habib, tidak tahu hanya yang diketahuinya, Edi Setyawan pernah mengatakan, poket milik PT.Meratus Line dijual dan secara mekanisme penjualannya juga tidak diketahui Nur Habib.

Namun, Nur Habib tidak menampik, bahwa dirinya menerima uang hasil penjualan poket.
” Saya terima dalam kisaran 30 hingga 50 Juta. Uang itu dari Edi Setyawan yang diterima secara tunai. Edi Setyawan,bilang ini bagianmu ,” ungkapnya.

Menurutnya, kalkulasi keuntungan yang disampaikan dalam BAP dihadapan penyidik yakni, besaran sekitar 2,4 Milyard, pernah buat foya foya, beli rumah, mobil Pajero.

Saksi juga mengatakan, keterlibatan David Ellis Sinaga dan Doddy Teguh Perkasa dengan dirinya sebatas komunikasi suplai.    MET.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari
Girl in a jacket
www.jagadwarta.com