Jagad Warta – Surabaya, Upaya PT.Meratus Line membuat aplikasi Tolls pembaca aliran BBM saat pengisian tampak sia-sia lantaran 17 terdakwa yang disangkakan embat BBM lebih piawai menggunakan aplikasi.
Hal diatas, terungkap saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Tinggi Jatim, Uwais Deffa menghadirkan, Widi karyawan bagian Informasi Tekhnologi (IT), PT.Meratus Line, sebagai saksi dipersidangan Kamis (19/1/2023).
Saksi Lainnya, Andi Khalil Gibran Basir sebagai Junior auditor internal dalam keterangan yang disampaikan, secara online mengatakan, dari data data yang diterima dari Feni Senior auditor juga data dari Widi ditemukan dalam record aplikasi pembaca aliran BBM ada jeda penghentian sekitar 9 menit.
Dari data yang terhenti dan dihentikan, saya hanya bisa baca apa motif dibalik itu.
Khalil juga menyatakan, dirinya diminta Senior auditor guna menyederhanakan data data guna mengungkap kasus ini.
Dalam penyederhanaan data data, Khalil pun, membuatkan grafik seberapa besar potensi penyelewengan BBM yang dilakukan 17 terdakwa.
Seingatnya, dari data 2015 hingga 2022 ada 40 kapal dilakukan penghitungan yang dituangkan dalam grafik tersebut, terinci flowmeter jalan tapi tidak ada BBM yang mengalir masuk saat pengisian.
Berdasarkan, masflowmeter bisa menentukan, indikasi BBM di sisihkan maka dari Analisa diketahui selisih 35 KL BBM tidak pernah masuk ke kapal saat pengisian.
Selanjutnya, dikembangkan modus 17 terdakwa dan hasil diskusi Senior auditor yang disinkronkan dari pengakuan para terdakwa bahwa aplikasi Tolls pembaca aliran BBM dihentikan maka terlihat indikasinya praktek ini sejak 2015 hingga 2022.
Usai persidangan, JPU saat ditemui mengatakan, saksi Khalil memang hanya mengolah data mentah namun tidak bisa merubah data tersebut.
Ia meyakini, selama saksi yang dihadirkan hingga kini, dinilai keterangan para saksi menguatkan dakwaannya. MET.
www.jagadwarta.com
