Jagad Warta – Surabaya, Hearing terkait, pasar induk Sidotopo, Surabaya, dalam kesimpulan akhir para Anggota Komisi B DPRD Surabaya, meminta pengelola pasar induk tersebut, untuk tutup sementara sembari, menunggu proses perizinannya kelar.
Hal diatas, disampaikan oleh, Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya, yakni, Mahfudz. Pernyataan sekretaris tersebut, juga getol didukung oleh, Anas Karno, Hj. Lembah, Ruswanto bahkan Ketua Komisi B yaitu, Luthfiyah, pada Jumat (7/10/2022).
Kesepakatan beberapa anggota Komisi B, diatas, lantaran, pengelola Pasar Induk Sidotopo, yakni, Tri , dalam Hearing berdalih selama ini, di pasar induk Sidotopo tidak beroperasi atau beraktivitas.
Pernyataan pengelola pasar yang disampaikan, dalam Hearing sontak langsung di reaksi oleh, Mahfudz.
Adapun, tanggapan Mahfudz, yakni, jika belum buka berarti saya yang fitnah karena pada Senin yang lalu saya ke lokasi bersama jurnalis.
” Di sana sudah ada aktivitas.Jangan bilang belum buka ,” ungkap Mahfudz.
Sedangkan, dari pihak DRKPP, Reindhard Oliver, mengaku, pihak pengelola pasar induk Sidotopo, masih dalam proses IMB namun,
ada kekurangan maka berkas persyaratan tersebut, masuk lagi ke Dinas DRKPP.
” Secara dokumen memang ada Miss Komunikasi terkait OSS. Pemilik sudah ada koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) , ” ujarnya.
Hal lainnya, untuk pengawasan berkaitan dengan ini, kontruksi bangunan sudah berdiri.
” Saat surat masuk, pihaknya, mengaku, belum cek ke lokasi ,” tutur Reinhart.
Pernyataan, Dinas DRKPP memantik, anggota Komisi B yakni, Anas Karno, meminta jangan tebang pilih jika mereka masih dalam proses perizinan.
Ketua Komisi B, Luthfiyah, berharap, jangan sampe hal ini terulang di Dinas DRKPP.
” Yang kecil meski lokasi nyelempit diobrak obrak. Sedangkan, yang besar malah tidak di tindak ,” paparnya.
Kesimpulan Hearing, hampir semua Komisi B DPRD Surabaya, sepakat agar pasar Induk Sidotopo, tidak beraktivitas hingga, keluarnya perizinan. MET.
www.jagadwarta.com
