Jaga Mutu Makanan. Dinas Sosial Sidoarjo Evaluasi Penyedia dan Menu Makan Gratis Setiap 10 Hari Sekali

Wasilah Indi

Jagad Warta – Sidoarjo, Program bantuan makan gratis bagi Lansia kategori miskin di Kabupaten Sidoarjo, sudah berjalan mulai 1 September 2022.

Kepala Dinas Sosial Sidoarjo, Ahmad Misbahul Munir, memastikan, pihaknya, akan melakukan evaluasi menu makanan setiap 10 hari sekali.

Hal itu dilakukan untuk menjaga mutu dan gizi makanan yang diberikan kepada 730 lansia penerima bantuan makan gratis.

Makanan gratis diberikan, dua kali dalam sehari sesuai takaran makan lansia agar tidak ada kekhawatiran makanan yang diberikan akan tersisa.

” Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sidoarjo, terkait menu makanan yang sesuai dengan para Lansia seperti apa ,” ujar Misbah.

Misbah, menambahkan, pihaknya, menggunakan jasa para pelaku UMKM sebagai penyedia program makan gratis dan akan selalu dievaluasi.

Evaluasi dilakukan, Dinas Sosial setiap 10 hari. Evaluasi tersebut, bersamaan dengan tanda tangan kontrak dengan penyedia melalui e-katalog setiap 10 harinya, bila kinerjanya, tidak sesuai yang diharapkan, maka tidak akan dilanjutkan.

” PPKom Dinsos berkontrak dengan penyedia melalui e-katalog setiap 10 hari. Sehingga, dapat dievaluasi setiap 10 hari untuk dapat diperpanjang kontraknya, atau dilanjutkan dengan penyedia lainnya, sesuai dengan hasil evaluasi kinerja UMKM penyedia ,” paparnya.

Misbah, meminta, UMKM penyedia makanan untuk tepat waktu dalam pengantarannya. Makanan dapat diantar mulai jam 9 pagi dan jam 11 siang sudah harus diterima oleh seluruh penerima.

” Untuk memudahkan pengiriman makanan agar efisien dan efektifitas, setiap satu penyedia melayani satu Kecamatan. Satu porsinya seharga 15 Ribu termasuk di dalamnya, terdapat pajak daerah dan pajak pusat (NPWP Daerah dan NPWP) serta ongkos pengiriman sampai ke rumah penerima ,” ucapnya.

Mantan Camat Taman dan Krembung itu, juga menyampaikan, asas pemerataan program pemberian makan gratis diterapkan.

Setiap Kecamatan kurang lebih terdapat 41 orang penerima manfaat dari program tersebut.

Namun penerima di setiap Desa tidak sama. Hal itu, menyesuaikan kondisi kemiskinan penerima, ada desa dengan 1 penerima.

Bahkan ada Desa yang belum terdapat penerimanya. Karena memang jumlahnya, masih terbatas. Namun asas pemerataan benar-benar diterapkannya, ditingkat Kecamatan.

” Masih banyak warga miskin terlantar, sebatang kara yang belum menerima program ini, karena anggarannya, masih terbatas, bagi yang belum tercover dapat diinformasikan ke Dinsos untuk dibantu melalui Baznas Sidoarjo. Kami di Dinsos berharap, masyarakat juga ikut serta membatu penanganan fakir miskin bersama-sama dengan Pemerintah Daerah ,” ujarnya. TIM.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari
Girl in a jacket
www.jagadwarta.com